My Secret Crush

[Gebetan Rahasiaku]



Di iringi jalan berbunga saat berjalan 
pada pagi hari, kini aku memulai kisahku 
dengan menatap punggung belakangmu.

Ingin sekali aku berlari kepadamu, menyapa
"selamat pagi" dan berjalan disampingmu. 

Tetapi hatiku merasa bimbang memikirkan percakapan apa yang akan membuat perjalanan 
kita menjadi tidak canggung.

Dan seperti biasanya, aku hanya bisa 
melihat dirimu menghilang dibalik para 
murid lain yang berlalu-lalang.

Tidak perlu bersedih, karena aku yakin kalau 
akan ada banyak kesempatan yang datang.

Kamu yang duduk tepat disebelah mejaku, 
begitu terlihat keren sampai rasa sukaku 
mungkin sudah tidak bisa lagi disembunyikan.

Berbagai topik telah kupersiapkan untuk 
memulai percakapan denganmu, namun 
aku kembali tersipu malu dikala matamu
menatapku, hingga rencanaku selalu tergagalkan.

Apakah kamu menjadi tampan 
karena akulah yang menyukaimu?

Ataukah karena aku menyukaimu 
lantaran kamu adalah satu satunya 
yang terlihat tampan di mataku?

Tatapan matamu yang teduh seperti bulan 
selalu membuatku merasa nyaman.

Oh, bisakah itu menjadi salah satu alasannya?

Rasa suka ini begitu bergejolak setiap kali 
suara lembutmu terdengar sampai ke telingaku.

Selalu tersenyum sendiri seperti orang bodoh, 
engkau membuatku terus memikirkan dirimu
sampai pikiranku tidak bisa beristirahat.

Jadi, bagaimanakah caramu bertanggung jawab?

Setiap pergerakanmu dimanapun itu, entah
mengapa aku bisa terus mengingatnya 
dengan jelas. bagaikan adegan didalam 
drama kesukaanku yang sangat sulit kulupakan.

Tidak peduli dengan apa yang orang lain 
rendahkan terhadapmu, rasa suka ini tidak 
akan mudah memudar, karena kamu adalah 
bentuk dari kesederhanaan yang istimewa, 
dimana hanya akulah yang menyadari itu.

Kamu pernah berkata, "Aku tidak pintar"

Padahal kamu selalu mendapat 
ranking pertama di dalam kelas.

Kamu juga menjaga jarak dengan semua orang,
namun ternyata kamu sangat menyukai kucing.

Ah, kurasa aku menjadi 
semakin lebih menyukaimu.

Dan kuucapkan terimakasih kepada tuhan, 
karena menuntunku ke jalan dimana aku dapat mengetahui sisinya yang seperti ini. seolah dunia telah merestui kisah cintaku yang murni.

Disaat aku sedang tidak baik baik saja, 
kamu hadir di sampingku.

Awalnya kamu hanya membisu, tetapi secara perlahan kamu melangkah masuk ke dalam hatiku.

Kata katamu yang bermakna langsung 
membuatku merasa tenang dan terhibur.

Kupikir kamu pendiam, namun ternyata kamu 
hanya sedikit lebih dingin dari kebanyakan orang.

Tak pernah kuduga jika kamu dapat 
berbicara banyak dengan begitu lantangnya, 
dan itu semua hanya untukku seorang.

Saat itu aku sangat senang karena 
bisa memonopoli dirimu sesukaku. 

Di lain hari saat aku sedang merindukanmu, 
haruskah aku mencoba menangis agar 
bisa kembali mendapatkan perhatianmu?

Jadilah pahlawan hanya untukku saja, karena 
kamu selalu berada disisiku dikala waktu sulitku.

Tidak perlu kekuatan ataupun jubah legenda.
asalkan senyum sederhanamu masih terukir,
itu saja sudah sangat cukup tuk menyinari 
hariku dengan penuh warna.

Sebenarnya aku ingin meminta nomormu,
dan aku juga ingin mengetahui alamat rumahmu, berharap jika kita dapat bertemu di luar sekolah. 

Sekarang, semua tentangmu menjadi suatu 
hal yang paling ingin kuketahui di dunia ini.

Dikala tanganku menggambar di atas 
kanvas, aku ingin kamu yang menjadi model lukisannya, namun ternyata aku hanya bisa melukismu secara diam-diam.

Begitupula pada jam istirahat, aku hanya bisa melihatmu menyendiri di sudut perpustakaan.

Setelah pulang sekolah, aku mendapati dirimu yang sedang latihan bersama dengan tim basketmu.

Jujur saja aku sangat ingin menyemangatimu, namun aku takut jika itu akan mengusik dirimu.

Melihat aksimu yang begitu mendebarkan, 
aku pun tanpa sadar bergumam pelan, 
"sampai jumpa" kataku dari kejauhan. 

Ingin kunyatakan kepadamu jika aku menyukaimu, tapi apakah itu malah akan menurunkan pandanganmu terhadapku?

Detik demi detik selalu kuhabiskan 
dengan membingungi perasaanku ini.

Aku telah berusaha menyangkalnya, 
namun rasa cinta ini justru semakin 
menguat hingga sulit kukendalikan. 

Pada akhirnya aku mulai mencoba melewati 
batas dengan mendekatimu secara terbuka.

Jika aku tidak kunjung bertindak, sekiranya 
sampai kapankah cinta ini harus membisu?

Sebenarnya aku sangat mengagumi sosokmu 
yang begitu bersinar disaat bermain basket.

Mungkin saja kehadiranmu di atas lapangan 
terlihat seperti bayangan bagi orang lain, 
tetapi tidak bagiku.

Dengan cahaya bintangmu yang tak terkalahkan, kamu mendobrak dinding dingin yang mengikatmu, sehingga kamu terlihat paling hebat di antara pemain lainnya.

Sisi pantang menyerahmu senantiasa membuatku tersadar jika aku semakin terjebak didalam pusaran cinta, karna aku menyukaimu yang seperti itu.

Aku membayangkan diriku yang diperkenalkan sebagai pacarmu di hadapan para temanmu.

Hingga lagi-lagi, aku menata gaya 
rambutku dengan berbeda setiap hari 
sampai aku telat sekolah karenanya.

Ketahuilah jika penampilan spesialku 
ini hanya tertuju kepadamu saja.

Meskipun aku tidak bersamamu, tapi 
aku ingin jika kamu menggangapku cantik 
dari dalam lubuk hatimu. 

Lalu aku mencoba membicarakan seorang 
lelaki di hadapanmu, mulai berusaha 
mengetahui seperti apa reaksi nyatamu.

Aku akan sangat senang jika kamu 
menunjukkan reaksi wajah yang tidak suka, 
atau lebih baik lagi jika kamu langsung 
terbuka bahwa kamu juga menyukaiku.

Tetapi kamu hanya tersenyum tipis seraya 
terus mendengarkan, seolah itu bukanlah 
suatu hal yang mengganggumu.

Disisi lain aku merasa kecewa, karena diriku berharap kalau kamu menyadari jika lelaki 
yang kumaksud itu adalah kamu.

Padahal aku sudah mempersiapkan simulasi 
jika semuanya akan berbeda mulai hari itu, 
dimana kita saling mengungkapkan perasaan.

Aku ingin memberitahukannya, 
Tapi aku ragu jika aku bisa melakukannya.

Setelah momen itu, aku berlari 
sendirian seraya meninggalkan cintaku.

Tapi tak kuduga kalau ternyata kamu 
mengejarku sampai tersengal-sengal.

"Maaf" katamu sambil menarik 
lenganku untuk mendekat. 

Sepertinya saat ini cintaku sedang merekah
dengan indahnya, bagai bunga sakura
yang bermekaran di musim semi.


═══✦══╡END╞═══✦══ 

> Finished by : Ceritaku (Sabi)
> Instagram : @aiisalsabi.lh 

Original writer : Mizurein 

【Aku menulis kisah ini sambil berdebar.
Dan Sere juga sudah menulis untuk versi sebelumnya, disana ia menghadirkan versi lain dari kisah yang sama, tetapi dari sudut pandang sang lelaki.Kalau kamu penasaran, langsung saja kunjungi halaman utama blogku dan temukan kisahnya.
Jangan lupa dibaca, ya!】

> Jika anda menyukainya, mohon berikan komentar
serta bagikan blog ini pada orang terdekat anda

>「Saya menulis kisah ini karena terinspirasi 
dari indahnya sebuah lagu favorit saya yang 
berjudul Sukidakara dari Yuika」


Jangan lupa kunjungi profilku~
Terima kasih! (>_<)/~~

Komentar

Terpopuler dari Sabi :

I'm Falling in Love

The Boy is Mine

A Dreamer's Sincerity

Forever Young

Only You