Lily of the Valley
[Bunga Lily Lembah]
1 mei, ketika kita resmi mengikat janji.
Saat itu dengan gaun putih pengantinmu,
engkau nampak sangat anggun dengan
di sertai tangkaian bunga Lily of the Valley
di sela rambutmu.
Saling berbagi senyum dan tawa.
Sepasang cincin perak yang sakral
akan menjadi pelengkap kita berdua.
Suatu hari di ladang bunga musim semi,
bunga lonceng kecil beraroma manis yang terlihat indah dan romantis itu telah mempertemukan kita.
Dan karenanya kita menjadi semakin dekat
selama empat minggu masa pemekaran.
Hingga setiap harinya diriku senantiasa memberikanmu bunga Lily lembah itu.
Lalu mulai berharap jika keberuntungan
cinta akan berpihak kepada kita.
Kamu tahu kalau bunga lonceng putih itu
berhasil mekar dengan tubuhnya yang kecil
nan mungil. hingga melewati musim dingin
yang dingin, ia adalah bunga gigih yang tekun
dan kuat dalam beragam lingkungan.
Aku sangat berharap jika kelak cinta
kita akan seperti keabadian bunga itu.
Karena kamu juga memberikan bunga
lonceng itu kepadaku pada tanggal yang
sama lima tahun setelahnya.
Dan aku pun menjadi makhluk
terberuntung sedunia.
Tetapi kini dalam kesendirian, aku menyadari kebenaran lainnya dari bunga Lily lembah itu.
Bunga Lily of the Valley yang menemani jalan
kita ternyata adalah bunga beracun yang
dapat berbahaya bagi diri kita sendiri.
Begitulah fakta yang tidak
pernah aku lihat sebelumnya.
Karena saat ini aku telah memakan
habis seluruh cintamu hingga tak bersisa
dan keracunan karenanya.
Secara perlahan hatiku telah hancur
bersamaan dengan kandasnya
keberadaan bunga lonceng itu.
Sama seperti Bunga Lily of the Valley,
cinta kita yang abadi ternyata hanya
dapat bertahan sementara saja.
Lalu kehadiranmu yang sangat aku hormati
menjadi racun ganas yang membuatku mati.
Berkah yang di bawa oleh bunga lonceng
itu pada hari putih kita pun hanya menyisakan sebuah genangan kenangan.
Karena mulai kini, sudah tidak ada dirimu
lagi untuk aku berikan bunga Lily lembah itu.
Kejujuran dari dirimu kepada diriku
telah membuat semuanya binasa.
Ketahuilah jika semua yang telah kita lewati terwakili oleh sekuncup bunga lonceng putih
mungil yang tak bersalah itu.
Berkat kamu yang mengatakan jika
keberuntungan bunga Lily lembah ini telah
sirna bersama dengan hubungan suci kita,
Aku pun tersadar bahwa kebaikanmu di musim semi hanya sekedar anganku di musim dingin.
Tidak ada detak jantung yang berdebar lagi
mulai sekarang, karena aku telah memakan
racun cintamu, sehingga semuanya pun
mulai menghilang.
Sekiranya dapatkah aku bisa
mendapatkan obat penawarnya?
Karena bunga Lily lembah itu
sudah tidak lagi terlihat indah saat ini
dan hanya menyisakan racun kehancuran.
Semuanya mulai terlihat
bagaikan kelabu tak bermakna.
Padahal sejak awal aku bertemu denganmu,
aku mengira jika bunga Lily lembah itu sangatlah cocok untuk bersanding dengan kecantikanmu.
Tetapi kebusukan hatimulah yang telah
mencemari kesuciannya hingga ke akar.
Tidak ada wanita secantik dan sebaik dirimu.
Tetapi mengapa kamu meninggalkanku?
Engkau menginjak-nginjak bunga lonceng
indah itu dan menggantinya dengan bunga
mawar yang baru.
Jika aku harus menghitung hari,
maka biarkanlah langitmu berubah
berkabut di samping yang engkau sayangi.
Karena itulah karmamu.
Itulah dosamu.
Sekarang aku bersumpah suara lonceng
yang pernah berdengung di hari itu sudah
tidak lagi menjadi hari kita.
Jangan lagi engkau tersenyum kepadaku,
Karena musim semi telah berakhir sepenuhnya.
Meskipun aku dapat kembali, tidak akan
aku pilih pertemuan itu lagi karena hanya mengundang penyesalan.
Dan akan ku anggap jikalau bunga lonceng
putih yang menjadi saksi setia kita hanyalah
sebuah kebohongan semata.
═══✦══╡END╞═══✦══
> Finished by : Ceritaku (Sabi)
> Instagram : @aiisalsabi.lh
✎ Original writer : Mizurein
> Jika anda menyukainya, mohon berikan komentar
serta bagikan blog ini pada orang terdekat anda
> Link Blog : kurenungiceritaku.blogspot.com
Jangan lupa kunjungi profilku~
Terima kasih! (>_<)/~~


Komentar