Flower Moon
[Bulan Bunga]
Di malam yang lembut berhiaskan terang,
Flower Moon menyapa dengan
cahayanya yang tenang.
Indahnya warna perak yang terlukis di angkasa,
Ia menyulam mimpi dengan harapan yang nyata.
Indahnya bunga musim semi yang
bermekaran bersamaan dengan
datangnya bulan bunga purnama.
Di bawah sinarmu, secercah rindu mekar
kembali selayaknya mawar liar di ujung pagi hari.
Musim semi yang senantiasa kita nantikan,
Selalu datang di bulan yang telah dijanjikan.
Setiap waktu seolah berlalu begitu cepat
ketika kita menikmati momen alam itu
dengan penuh kehangatan.
Kuhanturkan rasa syukur kepada musim semi
ini karena telah membuat alam kembali hidup.
Di bulan Mei, ketika banyak bunga indah bermekaran, musim semi memeluk bumi dengan rasa penantiannya yang penuh perjuangan.
Bunga-bunga bermekaran,
Pohon-pohon berdaunan, dan segala sesuatu tampak begitu segar bagaikan penuh harapan.
Warna warni kelopak bunga menari dalam angin,
Bagaikan membisikan cinta yang lembut, engkau tiada hentinya membuat diriku terkagum.
Di antara harumnya bunga mawar dan
bunga melati, begitulah sejuknya hatiku
dikala melukis namamu dalam puisi ini.
Merdunya para burung itu ketika bernyanyi
di dalam ranting, setiap nadanya memanggil
hatiku yang penuh hening dan menjadi
pengingat kerinduanku yang bergeming.
Indahnya cahaya bulan purnama yang lembut,
Serta bunga-bunga yang datang menyambut.
Dengan lembutmu yang tak tertandingi,
Engkau membawa cinta yang tak terganti.
Setiap langkah di musim semi ini
Adalah doa agar cinta kita selalu abadi.
Bersama membaca puisi romantis di malam purnama, hingga pergi ke festival hangat
di pertengahan musim gugur.
Kita selalu menyaksikan setiap
momen ini dengan penuh syukur.
Tidak ingin kulewatkan setiap hal yang
paling berharga, dan akan kukenang
semuanya dengan sepenuh jiwa.
Kini semuanya sudah terasa asing bagiku,
Bahkan sinar bulan pun merindu kepada
Kita berdua yang selalu menatapnya.
Di bawah sinar bunga bulan,
Diriku merenungkan sosokmu yang kurindukan.
Ada cerita tentang cinta yang jauh tersambut,
Mengingatkan kita tentang janji yang terpaut.
Langit malam menjadi saksi bisu dua jiwa
yang terpisah namun saling merindu.
Setiap angin yang bertiup seolah membisikkan namamu, dengan mengitari jarak hingga
melintasi waktu. namun tangan ini tak
mampu menjangkaumu, hanya bayangmu
saja yang mendekapku dengan pilu.
Langit ini senantiasa membisikkan rahasia abadi,
Tentang cinta yang tumbuh tanpa henti.
Di taman malam ini, para bayangan menari
Merayakan cahaya yang tak pernah mati.
Sebagai pelukis langit yang melukis segala
keindahan dengan sepenuh hati,
Flower Moon, sang pelipur hati yang merindu.
Engkaulah sosok lagu tanpa nada,
namun masih terdengar syahdu.
Mohon bimbinglah kami, wahai bulan bunga,
Melalui malam ini yang penuh dengan cerita.
Hingga sebelum fajar menghapus jejak cahayamu, kami tetap terpesona oleh kecantikanmu.
Kita adalah dua dunia yang berjeda,
Dan dua hati yang tak hentinya bercerita.
Namun jarak itu memeluk kita
dengan dingin, menyimpan cinta dalam
mimpi yang terasa hening.
Bulan bunga di langit itu menjadi
saksi setianya, berkenankah engkau
memeluk rindu ini dengan berbagi cahaya?
Meski cinta ini terbelenggu oleh jarak,
Namun hati kami takkan pernah retak.
Sampai waktu di mana kita kembali bersama.
Di bawah langit yang sama tanpa adanya sela.
Wahai bulan bunga, tetaplah bersinar dan jadilah penanda cinta kami yang tidak pernah pudar.
Di bawah langit yang bertabur beribu bintang,
Flower Moon bersinar dengan
Keindahannya yang membentang.
Cahaya perakmu membelai lembut
hatiku yang sedang bermekaran.
Sejauh apapun jarak dan waktu memisahkan,
namun ketika musim semi di bulan mei tiba,
kita berdua akan kembali berjumpa.
Bunga musim semi yang sedang bermekaran
terlihat sangat indah dengan bulan purnama
yang memancar. hingga ia mampu menghapus segala kerinduan dengan keindahan.
Engkau berikan padaku serangkaian
bunga mawar indah yang bermekaran.
Di sepanjang musim yang selalu
kita nantikan, mari melihat kembali
dua hal yang datang bersamaan.
Flower moon senantiasa hadir bersama
dengan indahnya bunga bermekaran.
Di sanalah alasan mengapa kita selalu
berjumpa kembali, karena satu rindu saja
tidak akan cukup untuk mempertemukanmu.
Di bulan yang penuh dengan kesucian ini,
diriku berharap jika hubungan ini akan
selalu berjalan abadi.
Bagaikan bunga yang bermekaran,
Ia akan layu namun kemudian tumbuh kembali.
Mari mulai menatap masa depan
Dengan melihat setiap perubahan.
Saling berjalan berdampingan menyusuri
setiap pilihan takdir yang ada.
Tidak ada yang tahu setiap masa depan,
Serta tidak ada satupun yang bisa dijanjikan.
Mari kita saksikan hari esok
Dengan penuh kejutan.
Berharap semuanya hanya ada kebahagiaan.
Ya, akan kubuat semuanya menjadi kenyataan.
Cintaku yang sedang mekar ini,
Tidaklah datang hanya di satu musim.
Melainkan akan ku kirimkan seluruh cintaku
Di setiap musim yang akan datang.
Tolong jangan biarkan cintaku menjadi layu,
Karena aku tahu bahwa engkaulah cintaku itu.
Siramilah cintaku dengan
Penuh kasih sayangmu.
Hingga cahaya bulan selalu menjadi pertanda
untuk melihat indahnya bunga yang mekar
bersama dirimu yang terasa segar.
Walaupun hingga berabad abad lamanya,
Namun akan selalu kembali kunantikan.
Flower moon dilangit malam,
Bunga indah bermekaran,
Serta dirimu yang kuperlukan.
Akan kucintai dirimu tanpa adanya batas waktu,
Dan akan kusaksikan flower moon
Bersama dirimu disisiku.
═══✦══╡END╞═══✦══
> Finished by : Ceritaku (Sabi)
> Instagram : @aiisalsabi.lh
✎ Original writer : Sere
「Flower Moon adalah nama yang diberikan
kepada bulan purnama yang terjadi pada bulan
Mei di belahan bumi utara. Nama ini terinspirasi
dari keindahan alam yang mekar pada musim semi,
di mana bunga-bunga bermekaran dengan indah」
> Jika anda menyukainya, mohon berikan komentar
serta bagikan blog ini pada orang terdekat anda♥︎
> Link Blog : kurenungiceritaku.blogspot.com
Jangan lupa kunjungi profilku~
Terima kasih! (>_<)/~~

Komentar