Earthly
[Duniawi]
Saat di malam hari ketika diriku masih terjaga,
Di kala itulah segala fantasi mulai meraja.
Di dalam lubuk hatiku, kisah tentang kebahagiaan Yang berbinar mulai terlukis indah.
Sampai pikiranku ini saja tidaklah
Cukup untuk menghentikannya.
Rasa ingin memiliki yang sangat begitu kuat,
Jujur saja sudah tidak bisa lagi aku menahannya.
Tentang cinta, harapan, keinginan, maupun uang.
Manusia tidak pernah bisa luput
Dari yang namanya keserakahan.
Tetapi lagi dan lagi, aku selalu memikirkannya.
Karena diriku juga hanyalah seorang manusia.
Secangkir kopi panas di tengah salju.
Dapatkah kamu merasakan kehangatannya
Di tengah dunia yang sedang membeku?
Cantiknya bunga mawar di ladang musim panas. Dapatkah kamu menjualnya di kala
Keindahan menjamu kedua matamu?
Dan bagaikan ikan emas di dalam kolam.
Dapatkah kamu membunuhnya ketika
Kamu terlanjur menyayanginya?
Di dunia yang tidak pasti ini, semua orang
Hanya menatap kepada satu tujuan saja.
Namun keegoisanlah yang membuat
Semuanya menjadi beragam.
Jika di pagi hari mentari terus menyinari,
Maka di malam hari bulan selalu menerangi.
Bumi ini selalu berotasi di setiap waktunya.
Lalu matahari selalu berevolusi
Dengan delapan planet yang mengelilinginya.
Dengan hal itu, dunia ini pun terus berjalan.
Begitupula dengan manusia
Yang semakin berkembang.
Kita hidup beriringan dengan bom waktu
Yang kapan saja dapat meledak.
Meskipun begitu, kita tetap terus bernapas
Dengan melupakan hal penting itu
Demi melanjutkan kehidupan.
Terkadang, jika kita dapat memilih.
Kita akan memilih sebuah perpisahan
Dengan hanya segulir kata.
Tidak perlu ada tangisan, karna pada
Akhirnya kita akan kembali berjumpa.
Dengan senyum dan tawa, manusia
Saling terhubung sampai ke dalam intinya.
Tidak peduli jika itu adalah ratusan tahun Mendatang. jika itu demi bisa berjumpa kembali, Maka akan kuhitung waktu ini mulai sekarang.
Setiap manusia pernah merasakan sedih
Dan mungkin selalu merasa kesepian.
Mengapa kita hanya selalu merasa sendiri
Di dalam sebuah pelarian?
JIka ada yang ingin mendampingiku,
Maka itu adalah bayangan.
Dia adalah sesuatu yang paling setia
Di bandingkan apapun.
Bahkan pelangi saja terkadang
Menampakkan dirinya sehabis turunnya hujan.
Namun hanya seorang insan yang
Beruntunglah yang dapat menyaksikannya.
Banyak dari manusia yang problematik
Dan penuh dengan kontradiksi.
Tidak pernah ada sekalipun seseorang
Yang tidak pernah merasakan apa itu
Duka beserta penderitaannya.
Karena di dunia ini tidaklah ada
Seorang makhluk yang sempurna.
Ketika sedang merasakan rasa suka,
Kita cenderung lupa untuk mensyukurinya
Karena terlalu terhanyut hingga ke dalamnya.
Namun ketika rasa duka yang datang,
sejuta keluhan di lontarkan
hingga menembus akarnya.
Layaknya langit cerah menjadi gelap.
Serta angin sejuk menjadi badai.
Bahkan dunia ini pun telah merasa muak
Dengan perilaku banyak insan di planet biru
yang telah tercemari ini.
═══✦══╡END╞═══✦══
> Finished by : Ceritaku (Sabi)
> Instagram : @aiisalsabi.lh
✎ Original writer : Mizurein
> Jika anda menyukainya,mohon berikan komentar
serta bagikan blog ini pada orang terdekat anda
> Link Blog: kurenungiceritaku.blogspot.com

Komentar